JAKARTA. Turunnya permintaan batubara dari China dan perlambatan ekonomi membuat kinerja PT Toba Bara Tbk (TOBA) turut terkena dampak. Tahun lalu, perseroan hanya membukukan volume penjualan sebesar 6,4 juta ton atau turun 19% dibandingkan volume penjualan tahun 2014 lalu. Sementara volume produksi sebesar 6,1 juta ton.

Tahun ini, perseroan menargetkan volume produksi sebesar 5 juta ton hingga 7 juta ton dengan stripping ratio stabil di level 11 kali hingga 12 kali. “Tahun ini perseroan masih akan fokus untuk memaksimalkan operasional, memanajemen biaya, dan memperbesar pemasaran,” ujar manajemen TOBA dalam laporannya, Selasa (5/4).

Tahun lalu, rata-rata harga jual alias average selling price (ASP) juta turun menjadi US$ 54,8 per ton, lebih rendah 14% dari tahun 2014. Alhasil, total penjualan TOBA pada 2015 tercatat hanya mencapai US$ 348,7 juta atau turun 30,3% year on year (yoy).

Lalu, laba bersih perseroan turun dari US$ 18,1 juta menjadi US$ 11,3 juta. Meski demikian, EBITDA marjin naik dari 13,4% di 2014 menjadi 15,4% di tahun 2015. Marjin laba kotor dan EBITDA marjin masih naik karena ada efisiensi beban yang dilakukan perseroan.

Tahun lalu, TOBA juga banyak menahan ekspansi. Perseroan hanya membelanjakan capital expenditure sebesar US$ 12,1 juta, turun jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar US$ 15,4 juta. Perseroan masih akan mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 10 juta hingga US$ 14 juta pada tahun ini untuk memaksimalkan aset yang sudah ada.

Sumber: http://investasi.kontan.co.id/news/toba-bidik-volume-produksi-7-juta-ton